“Sesungguhnya Allah tidaklah mengangkat ilmu dengan sekaligus dari para hamba. Namun Allah akan mengangkat ilmu dengan mewafatkan para ulama’. Hingga bila tidak tersisa seorang pun ulama’, manusia mengangkat pemimpin dari kalangan orang-orang bodoh. Mereka ditanya lalu berfatwa tanpa ilmu. Mereka pun sesat dan menyesatkan.” (HR Bukhari & Muslim)
“Akan datang kepada manusia tahun-tahun yang penuh dengan penipuan. Ketika itu pendusta dibenarkan sedangkan orang yang jujur didustakan, pengkhianat dipercaya sedangkan orang yang amanah dianggap sebagai pengkhianat. Pada saat itu Ruwaibidhah berbicara.” Ada yang bertanya, “Apakah yang dimaksudkan dengan Ruwaibidhah?”. Beliau menjawab, “Orang bodoh yang turut campur dalam urusan masyarakat luas.” (HR Ibnu Majah – shahih).
Hadits Hudzaifah Radhiyallahu 'anhu terdapat penafsiran kelompok orang-orang hasil didikan dan pembinaan langsung para tokoh pemimpin kafir. Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda. " Ya, para da'i yang mengajak ke pintu-pintu neraka (Jahannam), barangsiapa yang menerima ajakan mereka, niscaya mereka jerumuskan ke dalam neraka. Aku bertanya lagi : Wahai Rasulullah berilah tahu kami sifat-sifat mereka ? Beliau menjawab : Mereka dari kaum kita dan berbicara dengan bahasa kita".
Ibn Hajar dalam Fathul Bari menjelaskan tentang hadith ini: “Mereka dari bangsa, berbahasa dan beragama seperti kita, dan ada padanya isyarat bahwa mereka dari bangsa Arab. Berkata Ad-Dawudi : ‘Iaitu dari bani Adam’.
Berkata Al-Qaabisi:’maknanya secara lahiriyah berada di atas agama kita akan tetapi mereka menyelisihi kita secara batin kerana kulit sesuatu adalah permukaannya dan dia asalnya adalah selaput penutup tubuh’. Dan ada yang mengatakan bahawa yang dimaksud adalah Arab, adalah warna kulit mereka umumnya sawo matang dan warna hanya tampak dari kulitnya”.
Itulah yang dimaksudkan oleh rasulullah saw dengan katanya Al Ruwaibidhah itu adalah manusia dari kaum kita dan berbahasa dengan bahasa kita. Malah mereka berbicara cukup indah dan petah.
Mereka boleh berbicara dalam bahasa Arab – iaitu bahasa ilmu Islam. Kadangkala mereka menuturkan Al Qur’an dan menyebutkan As Sunnah. Perwatakan mereka ibarat manusia alim dan bijaksana. Mereka dilihat seakan-akan ulama’ hakiki. Walhal mereka adalah syaitan yang bertopengkan manusia.
Terima Kasih Kerana Sudi Membaca
1 comment:
orang kafir bersorak tepuk tangan seronok tengok melayu berpuak2 bodoh melampau2....
hahahahahahahahaa,........
Post a Comment